2019
Syukuuur untuk sepanjang waktu ini.
Kembali dipertemukan pada penghujung tahun ini. Tanpa terasa tahun akan kembali berganti. Sangat cepat seolah waktu melesat bagaikan kilat. Setiap hari hanya membuka mata dan kembali memejam tanpa sadar sudah di penghujung tahun lagi. Seingatku aku baru mengganti kalender dari 2018 ke 2019.
OOT...
Tubuhmu bukanlah milikmu...
Hatimu bukanlah milikmu....
Harimu bukanlah milikmu...
Well... Dari sekian banyak tahun yang aku jalani bisa dibilang tahun ini merupakan tahun terberat untukku.
Kembali dipertemukan pada penghujung tahun ini. Tanpa terasa tahun akan kembali berganti. Sangat cepat seolah waktu melesat bagaikan kilat. Setiap hari hanya membuka mata dan kembali memejam tanpa sadar sudah di penghujung tahun lagi. Seingatku aku baru mengganti kalender dari 2018 ke 2019.
OOT...
Tubuhmu bukanlah milikmu...
Hatimu bukanlah milikmu....
Harimu bukanlah milikmu...
Well... Dari sekian banyak tahun yang aku jalani bisa dibilang tahun ini merupakan tahun terberat untukku.
Untukku yang lemah kecil dan mungil (wkwkwk). Aku tidak tau kejutan apa yang bakal aku dapat setelah berhasil melewati sepak terjang ini. (semoga yang terbaik).
Tahun ini benar-benar membuatku kacau. Pikiranku kacau hatiku kacau bahkan tubuhkupun ikut kacau. Aku hanya bisa mengandalkan Yang Maha Mendengar untuk menampung semua ceritaku.
Seperti yang pernah aku ceritakan sebelumnya pada coretanku di sebelah (Tempat Sambat Pertamaku).
Masalah selalu mewarni setiap insan di bumi ini. Tidak ada satupun yang luput dari perhatianNya. Hanya saja manusia yang menerima kejutan kecil memiliki reaksi yang beragam.Tentu saja akupun pernah mengalaminya, tersungkur lemah. Bahkan aku masih kerap meleleh begitu mengingat hal yang membuatku kacau.
Aku masih ingat awal tahun 2019 aku memulai tahunku sedikit bermuram durja dikarenakan kegagalan pada pencapaian yang ingin aku raih. Namun seiring waktu berjalan luka itu mulai tertutupi dengan dukungan serta aura positif yang ditebar oleh orang sekitar.
Namun tidak berselang lama beberapa bulan setelahnya sesuatu hal kembali mengobrak abrik hatiku menjadi sangat sangat sangat kacau. Membuatku kehilangan semangat hidup tentu saja. Sampai titik dimana aku tidak sanggup membatin, aku random menghubungi seseorang tapi akhirnya aku juga tidak bisa bercerita. Bukan tidak mungkin jika aku sering larut dengan pikiranku sendiri. Kemudian kembali terisak. Bodohnya aku sempat menutup mata melihat sekelilingku begitu khawatir melihatku yang sangat terpuruk kala itu. Tidak ingin berlama-lama menyakiti mereka aku berusaha bangkit kurang dari seminggu setelahnya. Aku berhasil melewatinya. Aku berangsur-angsur pulih kembali mencoba menerima luka itu. Dan sekarang aku bisa tersenyum lega ketika kembali mengingatnya. Aku bersyukur diantara satu yang menyakitiku masih banyak orang yang peduli denganku.
Seolah kesenangan di tahun ini tidak berlangsung lama aku kembali diterpa badai yang sebenarnya tidak lebih kencang dari badai sebelumnya. Namun kali ini benar-benar memakan otak pikirku yang tidak bisa aku kontrol. Aku tidak bisa mengendalikan pikiran bodohku. Bodohnya lagi aku sampai jatuh sakit karenanya. Bahkan saat sedang menulis inipun aku masih merasa tidak sehat 100%.
Hal apa yang tidak aku lakukan menjadi sebuah sangkaan aku menjadi orang yang disalahkan. Tidak masalah jika itu hanya melibatkan aku tapi jika mulai merambah ke orang-orang di sekelilingku yang tentu saja ingin aku lindungi, aku akan sangat lemah karenanya. "Bodoh Bodoh Bodoh" pikirku, kenapa aku lagi-lagi terjerembap pada hal-hal di luar kontrolku. Kenapa aku terus-terusan terjebak pada hal-hal yang tidak bisa aku kendalikan. Bahkan Ibuku pun ikut bercelutuk "Kamu yang sangat cengeng, tapi kenapa masalah yang kamu hadapi sangat beragam beratnya"... "Yaaah aku tidak pernah memintanya bu" batinku.
Tentu saja sejauh ini aku sangat bersyukur atas semua hal yang menghampiriku. Memang kadang aku lupa menyisakan sepersekian powerku untuk berjaga-jaga jika aku kembali jatuh. Tapi yang namanya gulma itu tidak akan memilih untuk tumbuh dimana, kapan dan akan bertahan berapa lama.
Well... Dari sekian banyak hari yang aku lalui tentu juga ada masa indahnya. Yaaaah langit tidak selamanya biru. Laut tidak selamanya pasang. Angin tidak selalu tenang. Pastikan pijakan tetap kuat untuk menopang, untuk menghalau segala rintangan dan hambatan.
Bagiku, tidak apa-apa sedikit berjalan mundur, tidak apa-apa sedikit menunggu. Matahari akan selalu terbit dan terbenam di saat yang tepat. Mengerti akan tugasnya.
Yaah begitulah 2019ku :D How about you?
Namun tidak berselang lama beberapa bulan setelahnya sesuatu hal kembali mengobrak abrik hatiku menjadi sangat sangat sangat kacau. Membuatku kehilangan semangat hidup tentu saja. Sampai titik dimana aku tidak sanggup membatin, aku random menghubungi seseorang tapi akhirnya aku juga tidak bisa bercerita. Bukan tidak mungkin jika aku sering larut dengan pikiranku sendiri. Kemudian kembali terisak. Bodohnya aku sempat menutup mata melihat sekelilingku begitu khawatir melihatku yang sangat terpuruk kala itu. Tidak ingin berlama-lama menyakiti mereka aku berusaha bangkit kurang dari seminggu setelahnya. Aku berhasil melewatinya. Aku berangsur-angsur pulih kembali mencoba menerima luka itu. Dan sekarang aku bisa tersenyum lega ketika kembali mengingatnya. Aku bersyukur diantara satu yang menyakitiku masih banyak orang yang peduli denganku.
Seolah kesenangan di tahun ini tidak berlangsung lama aku kembali diterpa badai yang sebenarnya tidak lebih kencang dari badai sebelumnya. Namun kali ini benar-benar memakan otak pikirku yang tidak bisa aku kontrol. Aku tidak bisa mengendalikan pikiran bodohku. Bodohnya lagi aku sampai jatuh sakit karenanya. Bahkan saat sedang menulis inipun aku masih merasa tidak sehat 100%.
Hal apa yang tidak aku lakukan menjadi sebuah sangkaan aku menjadi orang yang disalahkan. Tidak masalah jika itu hanya melibatkan aku tapi jika mulai merambah ke orang-orang di sekelilingku yang tentu saja ingin aku lindungi, aku akan sangat lemah karenanya. "Bodoh Bodoh Bodoh" pikirku, kenapa aku lagi-lagi terjerembap pada hal-hal di luar kontrolku. Kenapa aku terus-terusan terjebak pada hal-hal yang tidak bisa aku kendalikan. Bahkan Ibuku pun ikut bercelutuk "Kamu yang sangat cengeng, tapi kenapa masalah yang kamu hadapi sangat beragam beratnya"... "Yaaah aku tidak pernah memintanya bu" batinku.
Tentu saja sejauh ini aku sangat bersyukur atas semua hal yang menghampiriku. Memang kadang aku lupa menyisakan sepersekian powerku untuk berjaga-jaga jika aku kembali jatuh. Tapi yang namanya gulma itu tidak akan memilih untuk tumbuh dimana, kapan dan akan bertahan berapa lama.
Well... Dari sekian banyak hari yang aku lalui tentu juga ada masa indahnya. Yaaaah langit tidak selamanya biru. Laut tidak selamanya pasang. Angin tidak selalu tenang. Pastikan pijakan tetap kuat untuk menopang, untuk menghalau segala rintangan dan hambatan.
Bagiku, tidak apa-apa sedikit berjalan mundur, tidak apa-apa sedikit menunggu. Matahari akan selalu terbit dan terbenam di saat yang tepat. Mengerti akan tugasnya.
Yaah begitulah 2019ku :D How about you?
Comments
Post a Comment