Maaf



‘Maaf’ menjadi kata-kata yang sangat mudah, sulit bahkan sangat-sangat sulit diucapkan. Begitu juga penerimaannya. Ada beberapa alasan kenapa kata-kata maaf mudah ataupun sulit diucapkan. Tetapi pengucapannya itu sendiri memiliki makna yang berbeda-beda, begitu juga penerimaannya. 

Yaaah manusia kerap sekali melakukan kesalahan, entah itu disengaja ataupun tidak. Dan meminta maaf itu menjadi sebuah pilihan. 

Balik lagi ini cuma opini aku dan kalaupun cara mikirku salah yaaah sorry, im still learning

Kita tentunya tidak pernah tau apa yang bakal terjadi kedepannya, sepuluh menit kemudiankah, sejam kemudiankah, sehari kemudiankah bahkan berkali-kali lipat dari itu. 

Well... pada dasarnya manusia memang selalu diliputi dengan segala emosi dan tidak pernah lepas dari hawa nafsu. Sulit mengontrol diri. Tentunya sangat sulit. 

Di dunia ini jumlah manusia kurang lebih sekitar 7 milyar orang. Dengan keunikan dan keistimewaan yang beragam. Dan di antara 7 milyar orang tersebut kita tidak pernah tau akan bertemu dengan siapa dan akan seperti apa ceritanya. Dan tentu kita salah satu di antara 7 milyar orang tersebut tidak bisa selalu menjamin kita berada di ‘good mood’. Maksudku apakah kehadiran kita hanya untuk menjadi embel-embel untuk menyenangkan orang lain (apa sih sebutannya, terserahlah maksudnya ya begitu :D). Hari kita tidak selalu cerah bukan? Akan ada hujan, terik, bahkan badai sekalipun. (Ribet banget sih lu Bil). 


Seberapa lamapun kita mengenal orang itu, entah itu kerabat kita sendiri, saudara, atau bahkan kembaran sekalipun, kita tidak akan pernah mampu untuk mengetahui apa yang benar-benar sedang dialami, yang sedang difikirkan orang tersebut. Tetapi terkadang kita seringkali lupa dan kerap menyalahkan situasi. 

Terkadang situasi memaksa kita menjadi orang yang harus mampu untuk selalu menyenangkan bagi orang lain. Meskipun kita sedang tidak baik-baik saja tapi “menjadi baik-baik saja” menjadi hal yang harus dilakukan. Hanya dengan begitu kita dianggap normal -___- But please.... bukankah kita ini manusia? Seberapa banyak kita harus menyangkal tentang itu? Bahkan dalam situasi seperti ini akan semakin mempersulit seseorang untuk mengungkapkan keinginannya karna terus diliputi rasa bersalah mengingat kita tidak ingin mengecewakan orang lain. Contohnya saja seperti penolakan terhadap sesuatu, mengungkapkan hal yang tidak menyenangkan dan sebagainya. Yaah dalam beberapa situasi mengharuskan kita untuk melakukan itu, entah itu disengaja ataupun tidak. Bukan tidak pernah aku berfikir “sudahkah aku mencintai diriku sendiri?” Kenapa mengatakan “Tidak” menjadi sesulit itu? Tapi sebaliknya aku juga berfikir apakah orang lain juga memikirkan hal yang sama? (Kita berada dalam situasi seperti apa?)

Pada dasarnya kita memang dibutakan dengan harapan kita sendiri. Kita berharap semua hal dapat berjalan sesuai dengan keinginan kita. Tetapi kita lupa, mereka juga memiliki harapan yang mereka inginkan bukan? Come on, matahari tidak hanya menyinarimu saja!

Yaah... tentu keadaan tidak akan selalu berpihak kepada kita. Ada saatnya kita menjadi ujian bagi orang lain. Dan ada saatnya orang lain menjadi ujian bagi kita. Karena memang itulah tugas kita, memerangi diri sendiri. Haruskan mengedepankan keegoisan ataukah sebaliknya. Karna inilah ‘maaf’ menjadi salah satu pilihan mudah ataupun sulit bagi seseorang begitu juga penerimaannya. 



Beberapa orang sempat menanyakan (sok iye lu Bil :D) 
“Gimana sih cara kita memaafkan orang lain?”

Yap! Everybody has their own issue. Only them who know how much levels of sadness and happiness can affect them. They fight a whole day with much tears and laughs. 

Dan cara orang memandang masalah itu berbeda-beda. Ada yang sangat marah, hancur terpuruk, ada yang hanya mampu diam saja bahkan berharap mampu untuk menghilangkan ingatannya tentang itu. Kita tidak bisa menghakimi seberapa berat masalah yang dihadapi karna yang memiliki takarannya adalah mereka sendiri. 

Untuk memaafkan orang lain, terlebih dahulu maafkanlah diri sendiri. Karna dari sanalah kita mulai berandai dan berekspektasi. Dengan memaafkan diri, kita menjadi mampu untuk menerima dan merangkul beban itu. Dan memaafkan orang lain akan lebih mudah. Forgive yourself then you will forgive others. 

I hope it works!

Ok. It just a thought and im sorry if i did any mistake. Errrmm lets us discuss on comment space and see you on my next page.

Oops... dont forget to do social distancing and wash your hand frequently. Your health is everything. Stay safe stay healthy!

Have a good day, xoxo

Comments

Popular Posts