Pujangga

Pujangga


Awal yang manis justru memberikan candu yang pahit 
"Aku tidak bisa" kerap terngiang-ngiang di indra
Mengakhiri apa yang sebenarnya belum dimulai
Bahkan ketika kau tidak menaruh titik di belakang kalimatmu

Bukankah kau pun pernah menginginkan untuk kembali ke masa itu?
Masa dimana kau memeluknya dengan hangat
Menggenggam  tangannya dengan erat
Mendengar tawa renyahnya
pun ikut mendengar isakan sengaunya

Akankah kau menyangkalnya?
Bukankah benar kau ingin kembali?
Atau memang hati itu tidak pernah ada?
Mungkinkah kaupun telah mati?

Kau terus terlihat seperti yang tidak seharusnya
Tatkala kau terlihat bak pujangga
Nyatanya menjadi manusiapun tidak terjaga
Binasa di atas memuja 


13.39
071021




Comments

Popular Posts