Tuhan, Peluk Aku
Di bawah langit ciptaan Tuhan
Hanya diterangi cahaya bulan dan taburan jutaan bintangCukup untuk menerangiku kala sepinya malam
Aku mencari secarik kertas dan sebuah pena
Aku mulai menggoreskan ujung pena di kertas itu
Ku awali dengan sebuah kata
Kemudian merangkainya menjadi satu cerita
Aku mulai menulis surat ini yang bahkan akupun tidak tau entah kepada siapa akan kuberikan
Tanganku bergetar setiap kali guratan ujung pena menyentuh kertas yang mulai kusut dalam genggamanku
Aku menumpahkan segala rasa yang membelit di dada
Mencoba merangkai kata perkata yang bisa mewakili setiap rasaku
Aku berhenti sejenak
Hanya sekedar mengambil nafas dan mendongakkan kepalaku
Ku tatap lekat-lekat langit malam yang indah
Pelupuk mataku kembali mengantongi air-air yang entah dari mana
Kubiarkan mereka mengalir dalam diam
Namun mataku terus terbelalak pada kuasa Tuhan diam seribu makna
Hatiku yang terus berbicara dan memuji kuasaNya takjub tak percaya
Sungguh bebal
Selama ini aku selalu berfikir
Akulah manusia yang paling menyedihkan
Sendiri meratapi kisah
Tanpa ku tahu
Bulan dan matahari tak pernah sekalipun mengeluh atas kesendirian mereka
"Tuhan peluk aku"
Ucapan itu kulontarkan sebagai penutup malam
Semua kata yang telah kurangkai aku mencoretnya kembali
Dan memilih menulis dengan pesan yang baru yang jauh lebih singkat
"Dear God, please guide me"
31.12.17
Comments
Post a Comment