Dulu dan Kini



Dulu...
Kau pernah menjadi mimpi buatku
Dulu...
Kau pernah menjadi doa buatku

Kau terus kusebut tanpa jeda
Tanpa jenuh
Tanpa lelah dan gusar

Aku lelah?
Tidak.
Aku tidak lelah sama sekali
Menyebutmu dalam diam adalah kebahagiaan bagiku

Namun itu dulu
Kini kau menjelma menjadi petaka
Dulu aku dengan rakus memintamu
Tanpa sadar aku begitu tamak menyebut namamu

Tapi kini...
Ketika aku kembali membuka diary lama
Hanya menyisakan batin yang terus terluka
Kau membiarkanku hidup dengan kenangan yang menyiksa
Kenangan yang kau tinggal
Dan kau membiarkan kenangan itu terus mengikutiku

Kenangan itu seperti bayangan dan memiliki kaki
Kemanapun aku melangkah, terus mengikutiku
Dan aku tidak ingin memintanya pergi
Hanya dengan beginilah aku tau bahwa aku tidak sedang berimajinasi



2019
22.14

Comments

Popular Posts