Story of My Study



Perjalananku dalam menempuh pendidikan tidak semulus itu. Tidak seperti kebanyakan lainnya yang sudah bisa menentukan pilihan ingin memilih kuliah di bidang apa ketika masih di bangku SMA atau bahkan sebelumnya. Aku sedikit kesulitan menentukan pilihanku karena terlalu banyak menimbang-nimbang mana yang pantas dan yang terbaik untukku. 

Sejak di bangku SD jika ada tugas sekolah yang mengharuskan bercerita tentang ingin menjadi apa ketika besar nanti, aku bingung akan menuliskan apa. Dan aku melihat beberapa temanku menuliskan keinginan mereka seperti ingin menjadi guru, dokter, polisi, wartawan, pengacara dan blah blah blah. Jadilah aku mengikuti jejak PeeR mereka :D. Aku bingung ketika ada yang bertanya apa cita-citamu. Apa yang harus aku jawab? Aku hampir menyukai semuanya atau bahkan sebaliknya. Apakah itu sebuah kesalahan? Berbeda dengan pertanyaan apa hobimu? Aku langsung menemukan jawaban beberapa rentetan dari hobiku. Ya ketika itu aku menjawab hobiku membaca (komik kala itu), menggambar dan menulis cerpen-cerpen. 

Ok move on....

Ketika di bangku SMA aku berada di kelas Bidang Ilmu Alam. Aku menyukai hampir semua mata pelajarannya. Terlebih Biologi dan Fisika. Tapi bukan berarti aku expert dalam bidang ini. Ketika aku berada di kelas 3 aku termasuk salah satu penerima undangan untuk memasuki salah satu universitas negeri di tempatku. Teman-temanku yang lain yang ikut mendapatkan juga, sudah menuliskan jurusan apa yang hendak mereka masuki. Sedangkan punyaku  masih kosong, bingung! Apa yang harus aku tulis. Aku mencoba berdiskusi, apa yang harus aku pilih yang mungkin bisa membuat masa depanku lebih cerah -___- ... Yaaa pada akhirnya aku menuliskan sesuatu yang bukan minat dari hatiku. Aku hanya menuliskan sesuai hasil diskusi, alih-alih berharap dengan memasuki itu aku akan mudah mendapatkan pekerjaan dan masa depanku akan cerah -_____- I don't know apakah point ini penting. 

Tapi di lain cerita undangan itu hangus sebelum aku sempat memasukinya. Ok. Aku jadi sedikit punya waktu lagi untuk menentukan apa yang harus aku pelajari lebih dalam lagi. Hari-hari terus berlalu hingga UN pun selesai dan jujur aku belum menentukan apa pilihanku. Payah banget gua kan?! Hingga akhirnya Universitas yang ingin aku masuki sudah mulai membuka jadwal pendaftaran, daaaaan faktanyaa aku ga ikut ngedaftar. Wait! What? Why? Hmmmm yap memang aku ga mendaftar. Karna aku masih belum mendapatkan izin sepenuhnya untuk tinggal di luar kota sendirian. So, aku mengalah. Heheh. But its ok. It doesnt really bad for waiting. Akhirnya dari pada buang-buang waktu aku masuk ke universitas swasta di kotaku. Aku memilih jurusan yang memang mungkiiiiin bakal sangat berguna untuk  masa depan hahahah tapi itu bukan passionku. Aku memilih jurusan Teknik Informatika Strata I. Akhirnya aku kuliah selama 1 tahun atau 2 semester di kampus tersebut. Dan aku merasa its not my world, aku harus keluar. Disini aku masih belum menemukan apa keinginan yang ingin aku pelajari. Oh God!

Tahun selanjutnya, aku sudah diizinkan untuk masuk ke PTN yang aku mau. Dan jurusan yang aku masuk berbanding terbalik dengan yang aku pelajari selama di sekolah dengan Ilmu Alam. Yap, aku masuk jurusan Ekonomi atau tergolong IS kalau di sekolah. Shock dong. Tapi aku bukan yang harus menyerah dengan jurusan itu. Aku memilih Diploma 3 Sekretaris yang faktanya di bawah Fakultas Ekonomi. Which is harus mempelajari beberapa ilmu ekonomi seperti manajemen dan akuntansi. Yang sebetulnya ketika SMP aku super duper lemah banget di bidang ini. Jujur. 

Tapi meskipun begitu bukan berarti aku punya kesempatan untuk bermalas-malasan atau ogah-ogahan karena menganggap ini bukan pilihanku yang sebenarnya. Toh disuruh milih sendiri juga aku susah banget dapet jawabannya. Aku menikmatinya. Meskipun memang awalnya sulit tapi aku tetap menjalani dan mempelajarinya. Rasanya sedikit termotivasi karena anggap saja kita sedang mengikuti challenge untuk melewati itu. Akhirnya aku lulus dengan nilai yang ehem oklah wkwk. Selang beberapa saat aku sudah bekerja tentunya sebagai seorang sekretaris sampai sekarang. 

By the way aku sudah tinggal dengan adikku saat itu karena dia juga kuliah di PTN yang sama dengan Program Studi Agroteknologi. Beberapa kesempatan aku membaca secara acak buku-bukunya dan ikut membantu mengerjakan tugasnya. Study yang dipelajari menarik seperti mempelajari biologi ketika sekolah kurang lebih ya begitu untuk aku yang masih buta. Jadi aku menikmatinya.

Ketika lulus D3 :D
Hingga di tahun keduaku bekerja, aku merasa aku harus melanjutkan studiku tetapi aku tidak ingin meninggalkan pekerjaanku. Aku ingin kuliah di waktu yang lebih bisa aku manage sendiri. Tadinya aku ingin melanjutkan di PTN tempatku lulus D3 dan otomatis melanjutkan ke S1 Manajemen. Hanya saja waktunya tidak bisa aku atur dengan jadwal kerjaku. Akhirnya di tahun keduaku bekerja aku melanjutkan studi S-1 ku di Universitas Swasta. Hmmm. Sulit. Aku tersiksa dengan mata kuliah yang ditawarkan. Ditambah fokusku terpecah menjadi dua dunia, dunia pekerjaan dan duniaku sebagai mahasiswa. Jadwalku kuliah yaitu di weekend dan malam hari satu dua kali. Aku sedikit capek. Capek banget sebenarnya. Tenagaku banyak terkuras mengingat jarak kampus baruku dan tempatu bekerja lumayan jauh dan waktu istirahatku semakin sedikit. Aku harus pintar-pintar memanfaatkan waktuku. Di sela-sela kesibukanku beberapa kali menyempatkan diri untuk mengunjungi orang tuaku. 

Singkat cerita aku sudah lulus semua mata kuliah dan saatnya aku menulis Tugas Akhir. Disinilah drama di mulai. Siang malam aku menulis dan membaca buku-buku yang berkaitan untuk menyelesaikan tugas itu. Aku konsultasi yang selalu diakhiri dengan drama. Rasanya agak sulit membagi waktuku bekerja dan konsultasi Tugas Akhir yang mengharuskanku melakukannya di weekday. Aku mencuri-curi waktu dan jadwal yang tepat. Kurang lebih selama dua bulan aku berjuang menyelesaikannya dan akhirnya aku lulus sidang dengan nilai yang eherm oklah x___x wkwk. 


ketika lulus S1 :]

Oh iya adikku juga sudah lulus beberapa bulan sebelum aku sidang. Dan drama yang dialami lebih dramatis. Aku juga ikut kewalahan membantunya mengerjakan penelitian dan segala macam printilannya. Bangun pagi-pagi atau menjelang magrib untuk menyirami tanaman penelitiannya. Seru sih. Hmm. Dan akhirnya kami menyelesaikan Strata 1 kami dengan jarak waktu yang tidak berjauhan. Sooo dia sudah kembali ke kota asalnya dan sekarang aku tinggal dengan sepupuku yang memutuskan kuliah di PTN yang sama dengan kami dengan jurusan Kedokteran. Seperti biasa satu dua kali aku ikut membantu mengerjakan tugasnya yang mengharuskanku membaca bacaan-bacaan seputar itu which is the one i love. FYI aku memang menyukai ilmu yang satu ini semenjak sekolah. Karena itulah aku menyukai biologi, mempelajari seluk beluk badan manusia, tanaman, hewan dan lain-lain. Meskipun begitu aku tidak bisa memutuskan harus mendalami ilmu yang mana. Karena aku merasa aku harus mendalami semuanya wkwkwwk. Terlebih aku juga sangat senang menggambar, aku berfikir "ah asik juga kalo jadi arsitek" (tapi apa daya rejekiku tidak bertemu di arsitektur). Duh rakus banget ya gue! wkwkwk

Yaaa awalnya aku sempat berfikir waktuku banyak terbuang setahun setelah lulus SMA dan setahun setelah lulus D3. Tapi mungkin memang begini jalanku. Meskipun aku tidak memasuki jurusan seperti minatku malah bertolak belakang dengan backgroundku sekolah , aku tetap bisa membuktikan bahwa aku bisa menyelesaikannya meskipun sedikit mengulur waktu (lulus SMA ambil S1 kemudian kembali ambil D3 dan setelahnya aku mengambil S1 lagi wkwkw, what?! seharusnya aku sudah lulus S2 bukan?). 

Sejujurnya aku tidak menyesali sama sekali keputusanku mengikuti "pilihan" yang harus aku pilih. Meskipun memang menurutku aku salah jurusan banget. Karena sejauh itu aku tidak menemukan passionku disana. Tapi aku bersyukur dengan jalanku yang seperti ini, aku bisa mempelajari berbagai macam ilmu. Yap! Semua ilmu itu menarik. Semuanya memiliki kelebihan dan ketertarikannya masing-masing dan tidak ada batasan dimana kamu berada dan ingin mempelajari apa. Itu bergantung bagaimana kita menikmati jalan yang kita pilih. Jangan terburu-buru untuk berputus asa. Tidak apa-apa sedikit terlambat, tidak apa-apa pernah terjatuh, tidak apa-apa pernah menangis asalkan tidak lupa bagaimana caranya untuk bangkit menyeka pipimu dan tetaplah angkat dagumu melangkah ke depan. Biarkan itu berjalan namun tetap dengan semangat dan motivasi yang membangun. Tetap semangat!! XOXO

Bye!

Maaf kalo ceritanya ngalur ngidul :D


Comments

Popular Posts